Garis: Mozaik 2.9. (peralihan)

(Entah kenapa Yusuf bilang ini part 2.9 dan peralihan. Padahal dia bahkan belum mbikin part 2)

Oleh Yusuf Tri Anggara · 13 September 2013

Tebar Pesona

ELima puluh tahun aku menunggu tanpa suaraaaaaa... Saat masih jadi,,, embrio ku sadari, ku akan begini... Nasib sial selalu menghampiri gue sebagai siswa SMP saat itu. Gue ngelihat nenek-nenek yang biasa mandi tel.....g bullet di sungai bengawan jember, kita lebih mengenalnya “kali bedadung”, sungguh kreatif. Nenek itu berlarian memegang botak gue, lalu bilang “Mas ganteng, cebokin dongz!” Ahh, gue boong. Saat itu Bu GURU BK sedang ngajar kelas gue. Karena dia penuh motivasi dan dia perempuan, gue merhatikan dengan penuh pesona (duduk sebelah cewe coy!).

“Jadi anak-anak jangan kamu meniru perilaku Laju-Ard-IH, dia memang pintar tapi dia terlalu penuh pesona dan tidak rapi dalam berpakaian” kira-kira dia (gak)bilang begitu. Ah? Gue yang lagi penuh pesona berubah langsung jadi cupu, baju yang keluar jadi rapi, sabuk yang rencana gue buat tawuran, terbelit di pinggang lalu akhirnya kesempitan dan nge-press tubuh gue jadi kurus. Hari ini gue gak lagi penuh pesokan, pesona maksudtnyaa..

Bel pulang berbunyi, gue dan temen sehidup semaho yang baru, Bayu, pulang bareng naik lin. “Bay, lu ganteng amat,” “Apaan!! Gantengan lu coy! Nenek gue aja bisa lu buat mules,” “Sial lu, tapi.. Kata bu BK kita gak boleh terlalu penuh pesona..” Seorang cewek memandang gue, gue inget, dia itu model majalah bimbingan orang-tua yang suka mamerin tet..nya(TAUBAT COY) pada kamera. Sepertinya gue mau roll depan, guling-guling, lompat harimau sambil ngebakar baju gue biar keliatan mirip San-Goku yang lagi Super Saiya. Gue malu banget bicaraan masalah konyol di depan umum, muka gue ilang sudah.

“Tapi mas, kalo tebar video yang biru-biru(biru melambangkan kedamaian) boleh kan? Ayo kita bikin bareng..,” seperti itulah yang gak dikatakan model majalah bimbingan orangtua itu. Jijik parah, gue masih mau ti--- gue dibuat urinating doang.

Hari hari setelah kejadian yang fiksi itu.. Gue udah kelas 8 dan menduduki kelas yang paling disegani oleh guru-guru manapun. Gimana enggak, setiap ada guru nerangin pasti rame sendiri, dan saat guru marah mereka makin menjadi-jadi. Ada Danizar yang menjadi Steven Chow(ly), ada Dimas yang jadi Dimas Mbek, ada Rizky yang jadi cowo playboy, Bayu yang jadi looser, M.Yusup yang jadi Andik VermandiDulu, dan GUE sebagai orang yang tertarik pada perempuan dan laki-laki(fb). Kelas 8A, julukannya reducto- apaan lah, atau yang bener re-dick-to? Sinting, kata itu diambil dari mantra magis dari pilem Hari Potret. Atau kalo re-dick-to , yang berasal dari nama alat berharga nyawa.

Di kelas 8 gue masih culun dan jijik sama model majalah bimbingan orangtua. Dan ternyata saat itu gue bertemu cewek cantik nan indah, Sabon kita boleh panggil dia begitu. Sejak saat itu gue berpikir 9 kali, akankah gue tetep jadi culun selamanya? Bisa jadi. Meski gue culun mirip jojon waktu Sekolah Pleigrup gue tetep laki. Semenjak kenal sabon gue selalu suka SKSD(sok Kampret sok Dodol?). Setiap jam istirahat gue modus, masuk kelas Sabon dengan dalih meminjam buku Laju-Ard-IH, diam sejenak seperti menahan kentut, tunggu waktu yang tepat lalu kentut di depan Sabon. Gak bercanda, maksud gue melototi si Sabon. Sampai suatu saat gue makin sering modusin cewe lain. Mereka : Pris(karena dia mantan calon mantan pacar Dimas Mbek saat itu), Sabon(karena gue suka banget sama spesies yang sabon banget), Jilbab bercahaya(baca:note yang lalu-lalu)(gue dikit-malu-malu- entah kenapa gue suka jahilin dia).

Gue suka modus, di lain sisi gue juga kesulitan menghadapi itu karena gue culun saat itu. Berpikir keraslah gue sampai bokong bisa jadi kepala dan berubah lagi jadi batu yang amat keras(bukan 2 batu yang cowo punya). Ini bukan diri gue, gue gak culun , gue dikit alay, gue gak cool, gue cuma keren, gue gak jomblo, gue Cuma lagi sering ditolak.

Tebar pessona, mungkin seperti memperlihatkan apa yang kita punya di tubuh kita ke lain jenis, atau memperlihatkan bahwa kita paling keren di antara spesies kelamin kita. Tebar pesona membuat lu menjadi gila, orang-orang elite menilai lu sebagai orang sok cool(seperti yang dialami Steve dan Sabon).

Jadilah orang yang baik. Tebarlah pesonamu melalui apa yang tidak mereka lihat(bukan titit maksud gue), jadilah dirimu sendiri, jangan cupu, tapi jangan lu sok cool.

Jangan Lupa makan KACANG GARUDA, ini kacangku... kalo gak lucu maaf, sebar amanat kehidupan gue

Atung : Membaca yang satu ini bisa membuat mulut anda sipilis, mata ber-urin, dan bintitan di telinga.